Kamis, 11 Desember 2014

Tamasya Ke Kampung Akhirat


TAMASYA, ketika kita mendengar kata itu pasti yang ada di benak kita adalah liburan yang menyenangkan, panuh canda tawa, dan banyak moment yang takan terlupakan. Benar?


Namun beda dengan Tamasya kebanyakan, Tamasya kali ini saya akan mengajak anda ke sebuah tempat yang berbeda dan mungkin belum pernah anda kunjungi sebelumnya. Lantas kemana tampat itu? seperti apa temapat tamasya kita kali ini, tapi sebelum kita berangkat, kita kasih "TEMA" dulu tamasya kita kali ini, tema tamasya kita kali ini "TAMASYA KE KAMPUNG AKHIRAT". keren kan temanya, yuukk kita mulai..

sebelum kita berangkat lebih jauh lagi, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan ni, ada 3 hal yang harus kita persiapkan agar tamasya kita kali inibenar benar penuh dengan keceriaan. sebelum saya ceritakan 3 hal yang harus dipersiapkan, ini ada clue-nya dulu.
Allah SWT berfirman "Tiap tiap yang bernyawa akan merasakan kematian, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian" (Surat Ali Imran:185)

Nah berhubnug kita juga akan merasakan hal tersebut, maka 3 hal berikut harus kita persiapkan, untuk bekal kita tamasya ke kampung akhira. yaitu:

1. Kurangi Beban Hidup
beban hidup yang paling berat bukanlah ekonomi, keluarga, pelajaran apalagi urusan asmara. Beban hidup yang harus kita kurangi disini adalah dosa, loh kenapa beban itu dosa, kita simak ya  dalam Al-Qur'an surat Al-Insyira ayat 1-3
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
bukankah kami telah melapangkan dadamu untukmu?
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
dan mengangkat bebanmu dari pundakmu
الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
yang telah memberatkan punggungmu

maka jelas lah sudah kalau kita ingin tamasya kita menyenagnkan, maka kita harus mengurangi beban hidup kita atau dosa dosa kita, sehingga ketika kita bertemu dengan sang pencipta kita maka kita akan bertemu dengan muka ynag ceria dan sedikit beban di punduk kita.

2. Titipkan Apa Yang Dititipkan kepada Kita Hanya Kepada Yang Pas
Bisa dipahami maksudnya? maksudnya gini, apa yang ada pada diri kita, apa yang kita miliki sekarang entah itu harta, jabatan, ataupun nikmat yang lain, itu semua hanya titipan. Selayaknya barang titipan yang lain, maka kita harus hati hati dalam menjaga titipan tersebut, caranya, apabila itu harta maka kita harus membersihkan harta kita dari hak orang lain, dan kita harus membelanjakan harta kita dijalan yang benar yaitu kebaikan, jika itu jabatan maka kia harus amanah dalam menjalankan jabatan tersebut. Karena nanti Malaikat akan menanyakan kepad ktia darimaan dan kemana harta kita.? maka dari itu semuanya harus ktia jaga agar yang menitupkan tidak marah.

3. Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama
Menjaga hubungan baik dengan sesama ini menjadi kewajiban bagi setiap muslim, karena kita tidak akan mungkin bisa hidup tanpa orang lain. Maka salah satu bekal yang harus dipersiapkan dalam tamasya ke kampung akhirat ini adalah menjaga hubungan baik dengan sesama. Jangan sampai ada batu yang mengganjal jalan kita menuju syurga hanya karena kita ada hubungan tidak baik dengan sesama kita.

Itulah bekal kita bertamasya ke kampung akhirat, semoga dengan 3 bekal tersebut kita akan mendapatkan kebahagiaan ketika kita bertemu dengan sang pencipta Allah SWT. Semoga kita bertemu dengan raut wajah yang berseri seri dan semoga kita selalu merindukan Allah SWT.

Wallahualam..


Kamis, 04 Desember 2014

"Nak Pulang, Ibu Kangen Sama Kamu"

"Nak pulang, Ibu kangen kamu"


kalimat yang terlontar dari mulut sang ibu yang sudah lama tak menatap raut wajah sang anak, dengan beruarai air mata dan suara terputus putus, si Ibu meminta sang anak untuk pulang lewat telpon.

sang anak adalah anak tunggal yang merantau demi menuntut ilmu di pulau seberang. Lama sudah sang anak tak pulang bahkan hanya untuk menelpon sang ibu yang kesepian pun si anak tak pernah menyempatkan diri, alasan apa lagi selain sibuk belajar dan sibuk dengan teman baru di perantauan.

Terkadang kita merasa telpon masuk dari sang ibu itu mengganggu aktivitas kita, Astagfirullah. Padahal kita tidak tau apa yang sedang terjadi di rumah kita, apa yang sedang terjadi dengan Keluarga kita yang kita tinggalkan. Kita terlalu sibuk dengan urusan nilai dan urusan duniawi kita sampai kita melupakan satu hal kewajiban kita "BERBAKTI PADA ORANG TUA".

kalimat ini tampaknya hanya ungkapan bisa dan tidak ada yang istimewa, namun sudah kah kita berbakti pada kedua orang tua kita? sudahkah kita menjalankan semua kewajiban kita terhadap orang tua kita? Astagfirullah alazim, betapa durhakanya kita, trlalu sibuk dengan urusan dunia, terlalu takut akan kemewahan duania yang tidak akan kita dapatkan jika kita tidak mengejarnya dengan keras.

Ya Allah, betapa durhakanya kami ini, kami telah lupa dengan sabda Nabi kami. "ketika anak adam meninggal, terputuslah semua amalannya, kecuali 3 amalan yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak shaleh". Kami melupakan jasa orang tua kami, kami lupa dengan cucuran keringat yang membasahi tubuh mereka hanya utuk menyekolahkan kami, kami lupa dengan kemarahan majikan orang tua kami kepada mereka, kami lupa dengan sakitnya tubuh orang tua kami yang mencari nafkah untuk menyenangkan kami.

Tidak ada satu orang tua pun yang tidak memperhatikan anaknya, betapa orng tua kita perhatian sama kita, mereka selalu menanyakan kabar kita, menanyakan sedang apa kita? dan banyak lagi yang mereka tanyakan yang menrurut kita itu tidak penting. begitu pedulinya ornag tua kita dengan segala urusan kita. Lantas apa balasan kita, sudah cukupkah membalas semua yang telah orang tua kita lakukan, sudah berbakti kah kita terhadap orang tua kita? Astagfirullah alazim.

Bahkan, kita tau seorang sahabat yang menggendong ibunya dari kota asal sampai kota mekah utnuk beribadah haji pun belum cukup untuk membalas jasa orang tua, bahkan nabi menjawab, apa bila kamu menggendong ibu mu dari kota asal mu sampai ke mekkah kemudian balik lagi, itu tidak akan cukup utnuk membalas asi yang telah ibu mu berikan. Astagfirullah

Selagi kesempatan masih ada, selagi kedua orang tua masih hidup dan selagi kita diberikan ingatan untuk berbakti kepada orang tua kita, marilah kita berbakti kepada orang tua kita. Jangan sampai kita hanya menjadi penikmat dunia namun lupa dengan tujuan kita ke akhirat.

Seberapa jauh pun kita pergi meninggalkan rumah kita, selalu ada orang tua kita yang menentikan kehadiran kita, seberapa lama pun kita meninggalkan rumah, orang tua kita selalu menyimpan rindu untuk kita yang pergi,,

"Pulang lah nak, ibu merindukan mu".
"Pulang lah nak, ibu rindu ingin melihat wajah mu"
"Pulang lah nak, ibu ingin memeluk tubuh mu"

Itulah untaian kata yang seharusnya kita sambut dengan kehadiran kita di depan kedua orang tua kita..
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com